GENMU, Adapun dari enam pilar program unggulan Lazismu yang selama ini telah dilakukan diwujudkan dalam bentuk beasiswa sang surya dan mentari, Save Our School (SOS), Bakti Guru, Pemberdayaan UMKM, Indonesia Siaga, lingkungan dan sosial dakwah yang menyasar penerima manfaat yaitu mualaf, penyandang disabilitas dan lansia.
Sementara itu, kata dia, program lain yang didesign Lazismu dengan pendekatan partisipatoris adalah Kampung Berkemajuan. Sebuah program inovasi sosial yang melibatkan masyarakat, diagendakan tahun 2025 dapat dilaksanakan di 5 wilayah dengan keunikan dan ciri khas masing – masing.
Mujadid Rais juga mengungkapkan bahwa Lazismu sebagai lembaga amil zakat bersandar pada hukum Islam, yaitu fikih zakat. Karena itu, fungsi dewan pengawas syariah untuk mengawasi, membina, dan mempertimbangkan kebijakan dan pengelolaan dana ZIS agar sesuai dengan ketentuan syariah.
Pelatihan dan peningkatan kapasitas dewan syariah Lazismu terus dilakukan untuk memberikan wawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang opini hukum zakat yang menjadi persoalan dan bisa dibawa pada kajian putusan tarjih Muhammadiyah.
Dalam aspek penghimpunan secara nasional, Mujadid Rais mengatakan total penghimpunan dana ZISKA mencapai Rp. 508.794.819.020. Secara kinerja penghimpunan menunjukkan tren yang beragam, dengan peningkatan signifikan pada Zakat dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL), namun penurunan pada infak/sedekah dan CSR. Di sisi lain, kata dia, jumlah muzaki individu dan institusi meningkat tajam, menandakan adanya kepercayaan publik yang semakin baik.
Sementara itu, total penyaluran dana ZISKA Lazismu secara nasional pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp. 348,219,384,879 yang terdiri dari total penyaluran dana zakat sebesar Rp. 139,960,318,837, total penyaluran dana infak sebesar Rp. 78,246,226,512, total penyaluran dana CSR sebesar Rp. 172,589,868, dan total penyaluran DSKL (Dana Sosial Keagamaan Lainnya) sebesar Rp. 93,652,275,178.
Adapun pendistribusian dan pendayagunaan tersebut dari urutan paling tinggi sampai yang terendah berdasarkan pilar yaitu pilar sosial-dakwah 60,1%, pendidikan 18,1%, kemanusiaan 14,6%, kesehatan 4,7%, ekonomi 2,0% dan yang terakhir pada pilar lingkungan 0,4%.
Dalam kesempatan yang lain, Lazismu berkomitmen dalam reformasi tata kelola filantropi islam. Misalnya kata Mujadid Rais, perihal isu-isu strategis keumatan Lazismu turut berkepentingan dengan merespons adanya Judicial Review UU. No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat yang diajukan oleh beberapa pihak.
Pada situasi itu, Mujadid Rais mengungkapkan, Lazismu diminta sebagai pihak terkait untuk menyampaikan opini dan pendapatnya mengenai beberapa pasal yang digugat dalam UU tersebut dan menghadiri sidang MK, Lazismui Pusat membentuk tim hukum.
Termasuk meminta saran dan masukan dari berbagai pihak di internal persyarikatan seperti Majelis Hukum dan HAM serta Lembaga Bantuan Hukum PP Muhammadiyah, yang beberapa kali pertemuan dan rapat koordinasi di internal LAZISMU dan berkoordinasi dengan PP Muhammadiyah pada tanggal 25, 28, dan 30 Oktober 2024, pernyataan tersebut dikirimkan ke Mahkamah Konstitusi dan dibacakan dalam Sidang tanggal 5 November 2024.
Tahun 2025 merupakan momentum bagi Lazismu untuk mengakselerasi enam pilar program-programnya dan pemerataan kanal digital yang diikuti dengan Pemerataan penggunaan sistem digital, akkselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui enam pilar Lazismu dan penajaman prioritas pencapaian indikator kinerja layanan LAZISMU dalam mengakselerasi pembangunan di tingkat regional (propinsi/ kabupaten).
Pada Rakernas 2025 ini Lazismu akan menyusun peta jalan atau rencana strategis untuk menyambut program lima tahun ke depan (2025-2030). Merujuk pada dokumen peta jalan rencana strategis Lazismu, Pencapaian MDGs dan Pencapaian M-SDGs yang menjadi dua fokus utama.
Semetara itu, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Hilman Latief sekaligus mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam sambutannya mengatakan sejak 2016 hinghga 2024 konsisten dengan isu SDGs. “Artinya sudah 7 tahun Lazismu bergelut dengan SDGs. Bagaimana mengkomunikasikan program-programnya dan merumuskannya sehingga selaras dengan SDGs yang dikenal masyarakat dunia,”tandasnya.
Ini adalah cara mengkomunikasikan isu internasional agar program lazismu memiliki makna. Hilman menegaskan bahwa dengan bingkai program yang ada proyeksinya dan capaian itu bisa dirumuskan. Alhamdulillah pada 2022 Lazismu menjadi lembaga amil zakat nasional terbaik SDGs menurut Bappenas. Itu bukan kerja instan tapi kerja yang cukup panjang tidak setahun dua tahun, pungkasnya.
Kontribusi apa yang telah kita lakukan maka ke depan dampaknya harus bisa dihitung. Itu tugas kita untuk dapat menghitung dampaknya termasuk bantuan program-program yang lain. “Lazismu tidak ingin datang dengan suatu program lalu pergi, tapi bagaimana nilai manfaatnya dapat dirasakan secara luas,” terangnya.
Syukur Alhamdulillah, Lazismu saat ini sudah ada program Kampung Berkemajuan yang dimulai di 5 provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta dan Lampung. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita yang agendanya membangun desa menjadi prioritas dan pergerakan ekonomi.
“Kampung Berkemajuan sebetulnya telah digarap serius sebelum muktamar di Solo, desanya sudah ada dan laboratoriumnya sudah ada, ini mimpi kita semua versi Lazismu,” katanya. Karena Covid-19 tertunda dan muncul kembali hingga bisa dilaksanakan. Sekali lagi dampaknya perlu dihitung, misalnya berapa anak yang terpapar stunting di desa, peningkatan gizi lansia dan ibu hamil, anak sekolah dan seterusnya, basisnya sudah langsung area.
Sebagai masyrakat sipil sangat mungkin melakukannya yang ditopang oleh infratruktur persyarikatan Muhammadiyah. Ketahanan pangan (food security) yang sudah didengungkan beberapa tahun lalu, maka Lazismu harus sudah bergerak di sana dengan isu program yang strategis dengan kedaulatan pangan versi masyarakat sipil dan lembaga filantropi Islam. “Perspektif Lazismu perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas dan apa korelasinya dengan SDGs,” imbuhnya sebelum membuka secara resmi.
Rakernas Lazismu 2025 diikuti oleh Lazismu Wilayah seluruh Indonesia, acara pembukaan ini juga dihadiri oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Majelis, Lembaga dan Ortom Muhammadiyah, serta mitra kolaborasi Lazismu dari perbankan dan korporat. Di rakernas ini setelah dibuka secara resmi, Lazismu Pusat dan perwakilan dari Lazismu Wilayah menandatangani komitmen untuk program Inovasi Sosial Kampung Berkemajuan yang disaksikan juga oleh Sukamto perwakilan Gubernur DIY. (*)
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]