GENMU, Garut – Kejuaraan Tapak Suci Panawuan Championship 2024 sukses dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 21-22 Desember 2024 di GOR Sukajaya. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi bergengsi, tetapi juga menampilkan inovasi teknologi yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Dengan tema “Merajut Prestasi, Melestarikan Tradisi, Membentuk Karakter Ketangguhan dan Keberanian”, kejuaraan ini membawa semangat baru dalam melestarikan seni bela diri pencak silat sekaligus menanamkan nilai-nilai keberanian dan karakter unggul.
Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Tapak Suci 009 Panawuan sebagai bagian dari peringatan Milad Muhammadiyah ke-112. Melalui kejuaraan ini, para peserta yang terdiri dari siswa dan kader Tapak Suci se-Kabupaten Garut diberi ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka, baik dalam seni bela diri maupun adu tanding.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi pencak silat sekaligus membangun karakter generasi muda yang tangguh, berani, dan memiliki kecintaan terhadap seni bela diri asli Indonesia. Selain itu, ajang ini juga menjadi sarana evaluasi bagi para pelatih dalam melihat perkembangan ilmu bertanding para siswa dan kader mereka,” ujar Yusuf Supriadi, Pimpinan Cabang Tapak Suci 009 Panawuan.
Tapak Suci sebagai salah satu perguruan pencak silat di bawah Muhammadiyah tidak hanya menekankan aspek fisik, tetapi juga penguatan mental dan spiritual. Kejuaraan ini menjadi bukti nyata komitmen Tapak Suci dalam melahirkan generasi muda yang unggul secara holistik.
Detail Pelaksanaan dan Peserta
Kejuaraan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 115 peserta dari berbagai kategori usia. Mereka terbagi dalam empat kategori, yaitu:
- Pra Usia Dini (SD kelas 1-3)
- Usia Dini (SD kelas 4-6)
- Pra Remaja (SMP)
- Remaja (SMA)
Peserta yang hadir merupakan pesilat Tapak Suci dari berbagai penjuru Kabupaten Garut. Kategori pertandingan mencakup seni dan adu tanding, yang memungkinkan para pesilat menunjukkan keterampilan, teknik, dan strategi mereka di atas gelanggang.
jajaran pimpinan cabang muhammadiyah panawuan menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme peserta dan dukungan dari berbagai pihak. Kejuaraan ini berhasil mengumpulkan peserta dari berbagai wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa semangat pelestarian pencak silat Tapak Suci masih sangat tinggi di kalangan generasi muda.
Hasil Kejuaraan
Setelah dua hari penuh pertandingan yang berlangsung sengit namun menjunjung tinggi sportivitas, kejuaraan ini menghasilkan sejumlah pencapaian yang membanggakan. Kontingen Tapak Suci Kadungora Barat berhasil keluar sebagai Juara Umum 1 dengan raihan total poin 770, menunjukkan dominasi mereka dalam berbagai kategori pertandingan. Di posisi kedua, Kontingen Tapak Suci HM Djamhari membuktikan kekuatan mereka dengan mengumpulkan 730 poin, sebuah capaian yang juga layak diapresiasi. Sementara itu, Kontingen Tapak Suci 009 Panawuan sebagai tuan rumah tidak kalah gemilang, mengamankan posisi Juara Umum 3 dengan total poin 610.
Keberhasilan para peserta ini mencerminkan tidak hanya kemampuan individu mereka, tetapi juga dedikasi dan kerja keras para pelatih yang selama ini membimbing mereka. Setiap poin yang diraih di atas gelanggang adalah hasil dari latihan intensif, pengorbanan, dan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas perguruan Tapak Suci. Prestasi ini sekaligus menjadi motivasi bagi para pesilat muda untuk terus mengembangkan potensi mereka di masa mendatang.
Inovasi Teknologi Jadi Sorotan
Kejuaraan Tapak Suci Panawuan Championship 2024 menjadi sorotan berkat penggunaan teknologi informasi dalam proses penilaian pertandingan. Untuk pertama kalinya di Kabupaten Garut, sebuah event pencak silat menggunakan teknologi papan skor digital yang memungkinkan penampilan skor secara real-time.
Menurut Dendi Priyanto, selaku Ketua Panitia, inovasi ini merupakan hasil kerja sama dengan SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul, sebuah sekolah berbasis teknologi informasi yang telah dikenal dengan berbagai inovasinya. “Melalui kerja sama ini, kami berhasil menghadirkan sistem yang lebih modern, efisien, dan transparan dalam proses penilaian pertandingan. Ketiga juri menginput nilai menggunakan perangkat gawai, yang kemudian data tersebut diolah langsung oleh server dan ditampilkan secara real-time di papan skor digital,” jelasnya.
Sistem ini dinilai mampu mempersingkat waktu rekapitulasi nilai sekaligus meminimalkan potensi kesalahan manusia (human error) dalam proses penghitungan skor. Inovasi ini pun mendapat apresiasi dari peserta dan penonton yang hadir. Dendi juga menambahkan bahwa penggunaan teknologi ini merupakan langkah awal menuju modernisasi penyelenggaraan event pencak silat di masa depan. “Kami berharap teknologi ini dapat menjadi standar baru dalam kejuaraan-kejuaraan selanjutnya, terutama pada tingkat lokal,” katanya.
Kolaborasi dengan SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul
Kerja sama dengan SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, sekolah ini juga pernah menciptakan inovasi aplikasi e-voting yang digunakan untuk pemilihan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Panawuan pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan komitmen SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul dalam mendukung pengembangan teknologi di berbagai bidang, termasuk olahraga.
Budi M. Noviandi dari pihak SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul menyatakan kebanggaannya atas keterlibatan sekolah dalam kejuaraan ini. “Kami ingin menunjukkan bahwa teknologi dapat berperan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia olahraga. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis teknologi dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Antusiasme Peserta dan Penonton
Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momen silaturahmi antara para pesilat, pelatih, dan komunitas pencak silat Tapak Suci di Kabupaten Garut. Penonton yang hadir memenuhi GOR Sukajaya memberikan dukungan penuh kepada para peserta, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat.
Salah satu peserta dari kategori Pra Remaja, Citra Melani (15), mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti kejuaraan ini. “Saya merasa bangga bisa bertanding di sini. Selain bertemu dengan teman-teman dari daerah lain, saya juga bisa belajar banyak dari pengalaman ini,” katanya.
Harapan ke Depan
Kejuaraan Tapak Suci Panawuan Championship 2024 menjadi bagian penting dalam perjalanan pelestarian seni bela diri pencak silat di Kabupaten Garut. Dengan kombinasi antara pelestarian tradisi dan inovasi teknologi, acara ini berhasil menciptakan standar baru dalam penyelenggaraan kejuaraan olahraga tradisional.
Kejuaraan ini menjadi bukti bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga media untuk membangun karakter, mempererat silaturahmi, dan menghadirkan inovasi yang relevan dengan perkembangan zaman.(*)